1.1 Body of Knowledge
Prodi Magister Teknik Air Tanah mencakup beberapa bidang keilmuan/keahlian berdasarkan empat tingkat pembelajaran. Tingkat-tingkat pembelajaran tersebut dirangkum dalam skema yang diperlihatkan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Skema tingkat pembelajaran di Prodi Magister Teknik Air Tanah
- Tingkat Pengetahuan Dasar
Tingkat pengetahuan dasar merupakan tingkat pembelajaran yang pertama. Tingkat ini mencakup empat matakuliah wajib dan satu matakuliah pilihan (matakuliah pilihan bersifat wajib untuk mahasiswa dengan latar belakang bukan geologi), yaitu Hidrogeologi, Hidrogeologi Kuantitatif, Metodologi Penelitian Hidrogeologi, Hidrogeometeorologi, dan Geologi Airtanah (Gambar 1.2). Masing-masing matakuliah wajib tersebut sangat terkait dengan matakuliah pada tingkat pembelajaran pada semester selanjutnya.
Matakuliah Hidrogeologi diberikan pada awal perkuliahan di Program Magister Teknik Air Tanah agar mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar mengenai ilmu hidrogeologi. Hidrogeologi merupakan ilmu wajib yang harus dikuasai oleh mahasiswa untuk dapat dapat mengikuti kuliah-kuliah selanjutnya.
Matakuliah Hidrogeologi Kuantitatif berfokus kepada dasar-dasar untuk memodelkan media geologi dan aliran fluida di dalamnya secara kuantitatif. Matakuliah ini menjadi landasan dalam mempelajari pemodelan airtanah pada matakuliah terkait di tingkat pembelajarannya selanjutnya.
Matakuliah Metodologi Penelitian Hidrogeologi berfokus tentang filosofi riset seperti mengapa riset diperlukan, bagaimana merencanakan, mengelola, dan menuliskan rencana riset dalam bentuk proposal riset. Matakuliah ini menjadi dasar bagi mahasiswa untuk melakukan riset di tahap pembelajaran selanjutnya.
Matakuliah Hidrogeometeorologi memberikan pemahaman tentang perilaku air permukaan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan hubungannya dengan airtanah. Kuliah ini diberikan untuk menjawab berbagai degradasi lingkungan yang berhubungan dengan berkurangnya cadangan airtanah. Matakuliah ini juga menjadi dasar untuk mengevaluasi sumber daya airtanah terkait pengelolaannya.
Matakuliah Geologi Airtanah diberikan, terutama bagi mahasiswa dengan latar belakang keilmuan di luar keilmuan geologi. Matakuliah ini mencakup empat pilar ilmu geologi, yaitu: petrologi, sedimentologi, statigrafi, dan struktur geologi, serta aplikasinya yang berkaitan dengan airtanah.
Gambar 1.2 Matakuliah pada tingkat pembelajaran pengetahuan dasar
- Tingkat Pengetahuan Lanjutan
Tingkat pengetahuan lanjutan merupakan tingkat pembelajaran kedua. Pada dasarnya, tingkat pembelajaran ini merupakan perkembangan dari tingkat pembelajaran pertama. Matakuliah- matakuliah yang diambil pada tingkat pengetahuan dasar menjadi pedoman untuk memahami seluruh matakuliah pada tingkat pengetahuan lanjutan.
Pada tingkat ini, terdapat tiga matakuliah wajib (Gambar 1.3), yaitu matakuliah Eksplorasi Hidrogeologi, Teknologi Pemboran Airtanah, Pemodelan Airtanah. Matakuliah Eksplorasi Hidrogeologi berkaitan dengan metode dan teknologi yang digunakan untuk keperluan penyelidikan dan evaluasi potensi sumber daya airtanah di suatu lokasi. Eksplorasi hidrogeologi sangat berkaitan dengan keilmuan selain geologi, misalnya geofisika, dimana eksplorasi hidrogeologi umumnya memanfaatkan metode geofisika seperti geolistrik dan magnetik.
Matakuliah Teknologi Pemboran Airtanah berkaitan dengan teknologi dan metode yang digunakan dalam proses pemanfaatan airtanah dengan pembuatan sumur bor. Hal-hal yang termasuk dalam topik perkuliahan antara lain mengenai mesin dan peralatan pengeboran, proses pengeboran, konstruksi sumur bor, dan pengujian sumur dengan pumping test.
Matakuliah Pemodelan Airtanah berkaitan dengan pembuatan model kuantitatif untuk berbagai aplikasi, antara lain memodelkan arah aliran airtanah. Selain itu, aplikasi pemodelan airtanah juga mencakup hal-hal aplikatif dari ilmu hidrogeologi, seperti arah aliran dan sebaran kontaminan serta intrusi air laut.
Gambar 1.3 Matakuliah pada tingkat pembelajaran pengetahuan lanjutan
- Tingkat Pengetahuan Keahlian Khusus
Tingkat pengetahuan keahlian khusus merupakan tingkat pembelajaran ketiga. Pada dasarnya, tingkat pembelajaran ini merupakan pengerucutan dari dua tingkat pembelajaran sebelumnya yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan/keahlian yang khusus/spesifik untuk menganalisis dan menyimpulkan suatu kejadian yang berkaitan dengan aspek hidrogeologi, seperti pada industi panas bumi, migas, geologi rekayasa, dan pertambangan. Pada tingkat ini, terdapat satu matakuliah wajib dan beberapa matakuliah pilihan sehingga mahasiswa dapat memilih sesuai dengan minat dan tujuan studinya. Matakuliah-matakuliah yang menjadi bagian dari tingkat pembelajaran ketiga (Gambar 1.4), antara lain yaitu: Hidrogeologi Pertambangan, Hidrogeokimia dan Isotop, Pengelolaan Airtanah, Hidrogeologi Panas Bumi, Hidrogeologi Rekayasa, Hidrodinamika Cebakan Migas, Hidrogeologi Indonesia, dan Topik Khusus Hidrogeologi.
Matakuliah Hidrogeologi Pertambangan adalah matakuliah pilihan yang berfokus pada penerapan ilmu hidrogeologi di lingkungan tambang. Aplikasi ilmu hidrogeologi di lingkungan tambang termasuk dalam proses eksplorasi maupun eksploitasi, misalnya dalam dewatering.
Matakuliah Hidrogeokimia dan Isotop merupakan matakuliah wajib yang mengajarkan mengenai aplikasi dari ilmu hidrogeokimia dan isotop. Aplikasi tersebut antara lain untuk menganalisis interaksi kimiawi antara airtanah dengan batuan sebagai media alirannya dan aplikasi isotop dalam eksplorasi panas bumi.
Gambar 1.4 Matakuliah pada tingkat pembelajaran pengetahuan keahlian khusus
Matakuliah Pengelolaan Airtanah adalah maa kuliah pilihan di tingkat pembelajaran ini. Matakuliah ini merupakan rangkuman komprehensif dari matakuliah-matakuliah pada tingkat pembelajaran sebelumnya. Hal-hal penting terkait pengelolaan airtanah yang dibahas dalam tingkat pembelajaran sebelumnya antara lain mengenai bagaimana mengatur dan merencakan penggunaan sumber daya air, terutama airtanah yang terbatas terhadap kebutuhan manusia dan lingkungan yang mungkin tidak terbatas. Matakuliah ini juga dapat dipandang sebagai muara dari keilmuan di bidang teknik air tanah khususnya, dan ilmu hidrogeologi pada umumnya. Matakuliah ini bersifat interdisiplin, memadukan ilmu hidrogeologi, eksplorasi airtanah, eksploitasi airtanah, ekonomi dan manajemen, hukum dan perundang-undangan serta ilmu sosial.
Matakuliah Hidrogeologi Panas Bumi adalah matakuliah pilihan untuk keahlian khusus di bidang panas bumi. Matakuliah ini akan berfokus pada aliran fluida, dalam hal ini airtanah, di luar dan di dalam sistem reservoir panas bumi. Matakuliah Hidrogeologi Rekayasa adalah matakuliah pilihan yang berkaitan dengan aplikasi hidrogeologi, terutama yang berkaitan dengan aspek keteknikan seperti analisis kestabilan lereng.
Matakuliah Hidrodinamika Cebakan Migas adalah matakuliah pilihan untuk keahlian khusus yang banyak bersinggungan dengan disiplin teknik perminyakan. Matakuliah ini dapat memberikan sumbangan bagi ahli geologi dan teknik perminyakan terutama dalam fase eksplorasi migas, berkaitan dengan pemerangkapan hidrokarbon.
Matakuliah Hidrogeologi Indonesia adalah matakuliah pilihan. Matakuliah ini menjadi keunggulan yang bersifat komparatif yang tidak ditemui di bagian lain di dunia. Hal ini karena kondisi khas Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan banyak gunung api.
Matakuliah Topik Khusus Hidrogeologi merupakan matakuliah pilihan berisi materi yang sifatnya problem solving terkait masalah-masalah tertentu yang berhubungan dengan hidrogeologi. Melalui matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan memberi pertimbangan terkait solusi untuk menyelesaikan masalah yang diteliti.
- Tingkat Pengetahuan Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Airtanah Berkelanjutan (Sustainable Development)
Tingkat pengetahuan pengelolaan dan pengembangan sumber daya airtanah berkelanjutan merupakan tingkat pembelajaran keempat. Pada tingkat ini, mahasiswa melakukan riset yang akan dituangkan dalam bentuk tesis sebagai syarat kelulusan dari Prodi Magister Teknik Air Tanah. Semua matakuliah pada tingkat-tingkat pembelajarannya sebelumnya menjadi dasar penting bagi tahap pembelajaran ini. Tingkat ini berfokus untuk menjembatani kepentingan manusia akan pemenuhan atas kebutuhan air terutama airtanah dengan potensi sumber daya air yang terbatas. Tanpa pengelolaan dan pengembangan sumber daya airtanah secara berkelanjutan, maka eksplorasi airtanah akan menjadi tidak terkendali sehingga dapat menimbulkan degradasi sumber daya airtanah dalam hal kualitas dan kuantitas. Matakuliah yang diambil pada tingkat ini bersifat wajib, yaitu Tesis. Mahasiswa dapat memilih topik tesis sesuai dengan minat dan tujuan studinya.
Selain matakuliah-matakuliah pilihan yang telah disebutkan sebelumnya, juga terdapat matakuliah pilihan lain untuk mendukung riset yang akan dilakukan mahasiswa, yaitu Hidrogeologi Lingkungan, Hidrogeologi Karst, Hidrogeologi Volkanik, Sistem Informasi Hidrogeologi, dan Magang.
Matakuliah Hidrogeologi Lingkungan merupakan matakuliah pilihan yang merupakan aplikasi dari matakuliah hidrogeologi pada tingkat pengetahuan dasar. Matakuliah ini berfokus kepada aspek lingkungan dari airtanah, terutama dalam hal kualitasnya.
Matakuliah Hidrogeologi Karst berfokus pada sistem hidrogeologi di daerah karst dan kaitannya dengan eksplorasi airtanah. Matakuliah Hidrogeologi Volkanik berfokus pada sistem hidrogeologi di daerah volkanik dan kaitannya juga dengan eksplorasi airtanah. Matakuliah Sistem Informasi Hidrogeologi berfokus pada prinsip dasar sistem informasi geospasial dan aplikasinya untuk mendukung eksplorasi hidrogeologi.
1.2 Tantangan yang Dihadapi
Tantangan 10 tahun ke depan di Indonesia, yang berhubungan dengan Teknik Air Tanah, berdasarkan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017-2045 yang berkaitan dengan energi terbarukan dan kebencanaan mencakup:
- Ketersediaan air bersih yang terbatas dan kebutuhan air yang meningkat sehingga kita harus memebuhi suplai air bersih tersebut secara berkelanjutan tanpa memberi gangguan pada ekosistem dan lingkungan
- Pembangunan di sektor pertanian, industri dan perkotaan akan memberikan dampak pada kualitas dan kuantitas airtanah sehingga dibutuhkan rekayasa yang berbasis sumber daya air tanah.
- Airtanah memiliki peran penting dalam beberapa aspek kebencanaan seperti longsor, kekeringan, intrusi air asin, dan penurunan muka tanah. Selain itu kondisi airtanah dapat memicu konflik sosial.
1.3 Akreditasi atau Standar Kurikulum Acuan
Akreditasi Program Magister Teknik Air Tanah berdasarkan standar dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang diperbaharui setiap lima tahun. Standar kurikulum Program Magister Teknik Air Tanah disusun berdasarkan standar yang dianut oleh:
- American Institute of Hydrology (aihydrology.org),
- International Association of Hydrogeologist (iah.org),
- International Association of Hydrological Sciences (iahs.info),
- World Meteorological Organization (wmo.int).
1.4 Referensi
Adapun referensi yang dirujuk dalam penyusunan dokumen kurikulum ini adalah sebagai berikut:
- MIT Open Courseware ( ocw.mit.edu)
- Master Program in Groundwater Environmental Hydrogeology, Colorado State University (engr.colostate.edu).
1.5 Siklus Perbaikan Berkelanjutan (Continuous Improvement)
Evaluasi dan penentuan upaya perbaikan kurikulum berkelanjutan dilakukan secara berkala sesuai dengan hasil evaluasi setiap tahunnya. Hal ini dilakukan berdasarkan data primer dan sekunder yang diperoleh selama pelaksanaan kurikulum di masa sebelumnya (Gambar 1.5). Data primer yang dimaksud yaitu portofolio perkuliahan, kuesioner mahasiswa, dan kuesioner khusus. Adapaun data sekunder yang dimaksud yaitu berupa laporan evaluasi program studi berdasarkan akreditasi BAN-PT. Proses Evaluasi dan upaya perbaikan ini juga melibatkan proses analisis dan evaluasi yang diakhiri dengan rencana upaya perbaikan.
Gambar 1.5 Siklus upaya perbaikan berkelanjutan