PIT PAAI 2022

PIT PAAI 2022 telah dilakukan pada tanggal 8 dan 9 November 2022 di Hotel Holiday Inn, Pasteur, Bandung. Berikut ini adalah beberapa hasilnya.

Diskusi panel

Diskusi panel melihat sistem #hidrogeologi dari tiga sisi:

  1. iklim
  2. geologi
  3. perilaku air tanah

Hasil

  1. Ketiganya terkait.
  2. Iklim memegang peranan penting tapi analisis masih sangat kurang.
  3. Geologi sudah cukup lama dipelajari, tapi data tidak pernah terakumulasi. Data geofisika yang termasuk ke dalam telaah geologi, juga tidak terkumpul dengan baik. Akibatnya analisis hidrogeologi menjadi miskin pemahaman bawah permukaan. Masih banyak yang masih dugaan.
  4. Perilaku air tanah terhitung baru dipelajari, juga belum mengarah ke lingkup yang detil.

Beberapa abstrak

ANALISIS KUALITAS DAN KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN PADA DAERAH KERTASARI DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

Fachrul Arief Suryajaya1
Arif Susanto2
Dasapta Erwin Irawan3

1 Prodi Magister Teknik Air Tanah, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132, Indonesia
2 Kelompok Keahlian Petrologi, Volkanologi, dan Geokimia, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132, Indonesia.
3 Kelompok Keahlian Geologi Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No.10, Bandung 40132, Indonesia, fachrulariefsuryajaya08@gmail.com

Daerah Kertasari dan sekitarnya dipilih sebagai daerah penelitian karena mayoritas mata pencaharian penduduk sekitar merupakan pekebun dan petani yang mana ketika aktivitas penggunaan pestisida pada perkebunan dapat mencemari sistem akuifer setempat. Sistem hidrogeologi daerah ini memiliki sistem endapan gunungapi, jenis akuifer yang menjadi objek penelitian merupakan akuifer bebas dengan satuan Akuifer Breksi Kencana, Akuifer Breksi Kendang, Akuifer Breksi Papandayan, Akuifer Breksi-Tuf Wayang, Akuifer Breksi-Tuf Windu, Akuifer Rekahan Andesit Pasir Panjang, Akuifer Rekahan Andesit Wareng, dan Akuifer Tuf Kendang. Hasil Analisis Kualitas Air Tanah menunjukkan bahwa semua mata air dan sumur masih layak minum berdasarkan pH, TDS, dan Salinitas. Berdasarkan permenkes No.492 tahun 2010 pasal 3 ayat 1 tentang baku mutu air minum, nilai pH dan TSD yang memenuhi baku mutu air minum berjumlah 9 titik mata air dan berdasarkan nilai salinitas dari semua titik mata air air tanah pada daerah penelitian merupakan air tawar.

Kerentanan air tanah menggunakan metode susceptibility index (SI) melibatkan 5 parameter yaitu kedalaman muka air tanah(D), Imbuhan air tanah (R), media akuifer (A), Topografi (T), dan Tata Guna Lahan (LU). Nilai SI dibagi menjadi lima kelas, kerentanan sangat rendah dengan tingkat kerentanan 22.74-32.79, kerentanan rendah dengan tingkat kerentanan 32.79- 42.85, kerentanan sedang dengan tingkat kerentanan 42.85-52.90, kerentanan tinggi dengan tingkat kerentanan 52.90-62.95, dan kerentanan sangat tinggi dengan nilai kerentanan 62.95- 73.00. Daerah penelitian didominasi dengan tingkat kerentanan tinggi yang di validasi dengan kondisi mata air yang berubah warna, keruh, dan memiliki pH rendah yang disebabkan oleh kegiatan antropogenik.

tags: #Kertasari, #hidrogeologigunungapi, #kualitasairtanah, #parameterfisik, #kerentanan, #pencemaran, #susceptibilityindex (SI)

HIDROGEOKIMIA MATA AIR ENDAPAN VOLKANIK DI KAWASAN BANDUNG UTARA

Ananta Purwoarminta 1
Wahyu Purwoko 1
Dasapta Erwin Irawan 2
Deny Juanda Puradimaja 2
Lambok Hutasoit 2

1 BRIN
2 Institut Teknologi Bandung

Analisis hidrogeokimia mata air akan membantu dalam menentukan karakteristik dan asal-usul dari air yang mengalir menuju mata air. Hal ini diperlukan sebagai langkah awal dalam upaya konservasi mata air. Bandung merupakan kawasan perkotaan yang sebagian masyarakatnya memanfaatkan mata air unutk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Secara geologi mata air ini keluar pada batuan volkanik dengan akuifer bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kimia air menggunakan Diagram Piper, Stiff, Durov, dan Gibbs. Analisis menggunakan perangkat lunak open source Geochemist’s Workbench (GWB) Community Edition 15. Total sampel yang dianalisis sebanyak 19 sampel yang pada Oktober 2021 atau pada transisi antara musim kemarau ke musim penghujan. Saat pengambilan sampel juga dilakukan pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) dan Total Dissolved Solids (TDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata air memiliki nilai DHL antara 80-417 mikroS/cm, sedangkan nilai TDS antara 40-209 mg/l. Fasies utama mata air ini adalah CaHCO3 dan CaMg Cl. Secara umum air pada mata air ini dipengaruhi oleh air hujan.

Kata kunci: #mataair, #hidrogeokimia, #volkanik, #KawasanBandungUtara

Salindia

DOI https://doi.org/10.5281/zenodo.7308289

PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS MATA AIR ENDAPAN VULKANIK DI KAWASAN BANDUNG UTARA

Ananta Purwoarminta
Deny Juanda Puradimaja

Program Studi Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung

Email: anantapurwo@students.itb.ac.id

Kawasan Bandung Utara tersusun oleh endapan vulkanik yang memiliki banyak mata air. Mata air memiliki katakteristik yang dipengaruhi oleh kondisi litologinya. Karakteristik mata air dapat ditunjukkan berdasarkan elevasi, DHL, TDS, pH, debit, dan litologi. Berbagai komponen utama tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Analisis komponen utama dapat menggambarkan bagaimana keterkaitan dari berbagai komponen tersebut sehingga akan terlihat anomalinya. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar mempertahankan keberlangsungan mata air. Metode yang digunakan adalah memasukkan berbagai komponen dari mata air yang diukur di lapangan ke dalam software XLSTAT Trial. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat anomali pada debit mata air Cibadak yang memiliki debit jauh lebih besar dibandingkan dengan mata air yang lain. Sementara untuk pH terdapat mata air yang memiliki anomali pH jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mata air yang lain. Anomali tersebut disebabkan oleh adanya kendali litologi yang berpengaruh terhadap debit dan pH.

Kata kunci: #mataair, #endapanvulkanik, #principalcomponentanalysis, #KawasanBandungUtara

DOI https://doi.org/10.5281/zenodo.7308310

KARAKTERISTIK REMBESAN ALIRAN AIR TANAH PADA AREA TUBUH UTAMA (MAIN DAM) BENDUNGAN BULANGO ULU GORONTALO

Dede Nurohim 1
Yazid Abdurrazzaq Setyowiyoto 1
Lilik Eko Widodo 2
Dasapta Erwin Irawan 3

DOI https://doi.org/10.5281/zenodo.7312990

1 Teknik Air Tanah Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institit Teknologi Bandung
2 Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung
3 Kelompok Keahlian Geologi Terapan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung
*dnrohim@gmail.com

ABSTRAK

Bendungan Bulango Ulu didesain guna menjadi salah satu media pengendali banjir pada Provinsi Gorontalo. Adapun beberapa manfaat lain dalam pembangunan bendungan ini adalah pengembangan irigasi seperti daerah irigasi Lomaya (2583 ha) dan Alale (565 ha) serta daerah irigasi Pilohayanga (1045 ha) yang memerlukan kebutuhan air 1164 l/det guna mencapai indeks pertanian sebesar 200% (Dinas Pertanian Gorontalo, 2018). Air tanah merupakan salah satu parameter fisik yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perencanaan kegiatan konstruksi. Hal tersebut perlu diidentifikasi dan dikorelasikan terkait dengan kondisi litologi secara physical dan mechanical properties dalam menjelaskan potensi rembesan. Area Bendungan Bulango Ulu memiliki karakteristik litologi batuan diorite – granodiorite dengan intensitas rekahan yang sangat tinggi. Nilai konduktivitas hidrolik diperlukan dalam memodelkan potensi rembesan yang dapat menyebabkan kegagalan suatu bendungan. Identifikasi aliran air tanah sekitar tubuh utama didasari oleh kegiatan pemetaan hidrogeologi dari 5 data sumur warga, 2 data mata air, serta 4 data borehole. 65 data packer test juga dimodelkan untuk mengidentifikasi nilai konduktivitas hidrolik serta tipe aliran pada area main dam. Karakteristik aliran air tanah disimpulkan mempunyai pengaruh yang sangat tinggi terhadap kestabilan pondasi tubuh bendungan. Aliran air tanah memusat terhadap tubuh bendungan mengakibatkan adanya tekanan air pada area tersebut. Nilai konduktivitas hidrolik pada area main dam mempunyai nilai 3.23E-04 hingga 5.03E-07 dengan tipe aliran masing-masing adalah 52% tipe laminer, 34% tipe turbulen, 7% tipe dilasi, dan 2% tipe blockage. Oleh karena itu, beberapa area yang memiliki intensitas rekahan yang tinggi berdasarkan identifikasi karakter litologi serta aliran air tanah sangat memerlukan adanya penanganan untuk memperkuat kestabilan tubuh bendungan.

Kata kunci: #MainDam, #Aliranairtanah, #rembesan

Video liputan

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

EnglishIndonesia